Kamis, 02 Desember 2010

Hancurnya Sebuah Persahabatan

Hancurnya Sebuah Persahabatan
Ada dua orang yang sangat bersahabat. Mereka bernama Vebri dan Putri. Mereka bersahabat sejak kelas 1 SD. Karena mereka selalu bersama, banyak orang yang bilang  dimana ada Vebri di situ pasti ada Putri. Putri hampir setiap hari kerumah Vebri untuk bermain bersama. Sebaliknya, Vebri juga sering diajak oleh Putri ke rumahnya untuk bermain. Kedua orang tua mereka juga tahu kalau anak-anak mereka bersahabat.
Setelah mereka lulus SD, mereka kemudian dipertemukan kembali di SMP yang sama. Tapi, kali ini mereka tidak sekelas lagi. Padahal, mereka sangat ingin satu kelas kembali dan duduk bersama lagi.
“Lo kelas 7 berapa, Veb?” Tanya Putri kepada Vebri dengan harapan dia bisa satu kelas lagi.
 “Gue kelas 7.4 Put, kalo lo kelas 7 berapa?” jawab Vebri kepada Putri sambil bertanya kembali.
“Yaaaaa…… kita udah gak sekelas lagi dech. Gue kelas 7.3 ney!” jawab Putri dengan sangat kecewa. Putri sangat berharap mereka bisa sekelas lagi dan duduk bersama kembali. Tapi apa boleh buat, penempatan siswa di masing-masing kelas sudah ditentukan dan tidak bisa di tukar kembali. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa lagi, mereka harus dengan terpaksa menerimanya.
Esok hari, mereka berdua bertemu pada saat jam istirahat tiba.
“Hey… gimana hari pertama sekolah ney?” tanya Vebri sambil menepuk bahu Putri dan makan mie ayam kesukaannya.
“Ehhhhh….!!!! Lo. Ya gitu dech. Biasa aja, coba ada lo pasti tambah seru.!!” jawab Putri dengan kaget.
“Aaaahh.. bisa aja lo, kangen ya lo ma gue? Hehehe….” jawab Vebri sambil bercanda.
“Haahaaaa… ya ney kangen gue sama suara lo yang cempreng kaya anak kecil itu. Oh ya, lo duduk sama siapa?” tanya Putri kepada sahabatnya itu.
“Gue duduk sama Anita, lo tahu kan Anita?. Sama, gue juga kangen sama badan lo yang gendut itu”
“Ya gue kenal lah sama dia, dia kan pernah satu kelas juga sama kita. Kalo gue duduk sama Tya. Entar dech kalo ada orangnya gue kenalin..!! jawab Putri.
Besoknya, Putri memperkenalkan teman barunya itu kepada Vebri karena kemarin Tya dan Vebri tidak bertemu.
“Hay Veb! Ini Tya, temen gue yang mau gue kenalin ma lo itu kemarin, dia sekarang duduk sama gue.” Putri memanggil Vebri seraya memperkenalkan Tya kepada Vebri.
“Ooo.. Kenalin juga gue Vebri!” jawab Vebri sambil berjabat tangan dengan Tya.
“Oooo… ini kenalin juga temen gue, namanya Ningrum, dia sekarang duduk didepan gue.” sahut Vebri kembali sambil memperkenalkan Ningrum kepada Putri dan Tya. Setelah mereka memperkenalkan teman-teman barunya, mereka masuk kekelas masing-masing.
Akhirnya, beberapa saat kemudian bel istirahat pun berbunyi. Vebri, Anita, Ningrum pun ke kantin.
Hari pun terus berganti. Vebri semakin dekat dengan teman-teman barunya. Tetapi, Vebri ingin tetep menjalin persahabatan dengan Putri.
Vebri mencoba adil terhadap Putri. Putri sangatlah egois. Dia hanya mau Vebri dekat dengannya saja.
Vebri sangatlah kecewa dengan sifat Putri yang egois. Setelah itu, Vebri bertanya kepada teman-teman Vebri pada waktu SD. Vebri mendapatkan sesuatu yang sangat mengejutkan. Putri sangat marah kepada Vebri. Padahal, Vebri sudah mencoba untuk adil dengan teman-teman barunya itu. Putri sangat marah dan kesal sekali sampai-sampai ia membongkar semua rahasia Vebri dan selalu memfitnah Vebri. Vebri sangat kecewa. Ia tidak menyangka bahwa sahabatnya itu sangat egois dan culas. Akhirnya, mereka berdua bermusuhan sampai sekarang. Persahabatan yang mereka rajut sejak kelas 1 SD itu, kini sudah hancur karena keegoisan. Entah sampai kapan mereka akan menjadi musuh.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar